Home /
Cerita Anak Muslim /
Kisah Hikmah /
Kisah Islami /
Kisah Nabi Musa /
Kisah Teladan /
Nabi Musa /
Teman Nabi Musa di Surga
Minggu, 20 Desember 2015
Teman Nabi Musa di Surga
Author -
Unknown
Date - 04.13
Cerita Anak Muslim
Kisah Hikmah
Kisah Islami
Kisah Nabi Musa
Kisah Teladan
Nabi Musa
Teman Nabi Musa As Di Surga
Suatu ketika, Nabi Musa AS berdoa, “Ya Allah, tunjukanlah salah seorang teman dudukku di surga!!”
Maka Allah SWT memerintahkan Nabi Musa untuk datang ke pasar di suatu tempat yang agak jauh, di sana terdapat seorang lelaki penjual daging (tukang jagal) dengan ciri-ciri yang dijelaskan secara rinci, yang nantinya akan menjadi teman beliau di surga. Nabi Musa segera menuju pasar itu dan dengan mudah menemukan orang yang dimaksud.
Nabi Musa dengan sabar menunggu orang tersebut menyelesaikan pekerjaannya hingga menjelang petang, sambil memperhatikan aktivitasnya. Ketika akan pulang, Nabi Musa menghampiri dirinya, yang tampaknya tidak mengenal beliau sebagai utusan Allah yang syariat dan ajarannya diikutinya itu. Beliau berkata, “Apakah tuan bersedia menerima saya sebagai tamu? Saya sedang dalam perjalanan (musafir)!!”
“Baiklah, marilah kita pulang!!”
Nabi Musa mengikutinya berjalan pulang. Sesampainya di rumah, ia memasak daging yang dibawanya dengan kuah yang sangat lezat dan sebagian disuguhkannya kepada Nabi Musa. Dari sebuah ruangan, lelaki itu mengeluarkan sebuah tempat (wadah) besar yang di dalamnya ada seorang wanita tua yang lumpuh, begitu lemahnya sehingga ia tampak seperti anak burung merpati yang tidak bisa berbuat apa-apa.
Lelaki itu mengambil dan memangku wanita tua itu, lalu menyuapinya dengan telaten hingga merasa kenyang. Setelah itu ia membersihkan (mengelap dengan air) dan mengganti bajunya dengan yang bersih dan menempatkannya di tempat (wadah) semula. Selanjutnya ia mencuci baju kotor wanita tua itu dan menjemurnya. Sebelum ia membawa wadah tersebut ke ruangannya kembali, tampak bibir wanita tua itu bergerak-gerak, tampaknya ia sedang berdoa, yang Nabi Musa bisa ‘membaca’ gerak bibirnya, “Ya Allah, jadikanlah anakku ini sebagai teman duduk Nabi Musa di surga!!”
Setelah lelaki itu duduk kembali menghadapi tamunya, Nabi Musa berkata, “Siapakah wanita tua itu?”
Lelaki itu berkata, “Dia adalah ibuku yang sangat lemah karena telah lumpuh, hanya bisa berbaring saja!!”
Nabi Musa berkata, “Bergembiralah engkau, aku adalah Musa, dan telah diwahyukan kepadaku bahwa engkau adalah temanku di surga, berkat apa yang engkau lakukan dengan baik kepada ibumu itu!!”
Lelaki itu sangat gembira dan bersyukur kepada Allah mendengar ucapan Nabi Musa itu, dan makin istiqomah dalam merawat ibunya itu.
Share this
Related Articles :
Tidak Bersekutu Dengan Penguasa ZalimSuatu ketika dua orang ulama dari kalangan Tabiin (atau mungkin Tabiit-tabiin), Ibnu Thawus dan Malik bin Anas dipanggil untuk menghad ...
Sultan Salim I Penyelamat Daulah UtsmaniyahSultan Salim I Penyelamat Daulah Utsmaniyahilustrasi: Pasukan Sultan Salim IOleh: Zainal MutaqinKAGUM dan rindu, itula ...
Bendera Yang TertinggalUmat Islam adalah umat yang mulia. Mulia karena berpegang pada agamanya. Semakin jauh mereka dari agama, sekadar itu pula kemuliaan hi ...
Abu Bakar dan Umar Berlomba Dalam KebaikanPada masa Khulafaur Rasyidin radhiallahu ‘anhum, para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para tabi’in berlomba-lomba ...
Sedekahnya Para Sahabat Nabi Muhammad SawPara sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang-orang yang mulia yang Allah pilih untuk menemani Nabi-Nya. Mereka a ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Artikel Populer
-
Dalam sebuah riwayat menyatakan, bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, ketika dia sedang asyik memperhatikan pe...
-
Pada suatu hari Saham bin Munjab merasa beruntung karena berada satu pasukan dengan Alla' bin Hadhrami. Saham sangat penasaran dengan Al...
-
Assalamu'alaikum,=. Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'alaa, semoga kita semua senantisa mendapat ridha dan ...
-
Benarkan Napoleon Bonaparte, jenderal besar panglima perang Perancis ini masuk Islam? Kenapa tidak? Berpuluh-puluh tahun Napoleon berada di ...
Label
- Abu Bakar Ash-Shiddiq
- Abu Lahab
- Abu Nawas
- Ahlulbait Hadits
- Akhir Zaman
- Al-quran digital Download gratis
- Aplikasi Islami
- Aplikasi Java Mobile
- artikel Islami
- Berita
- Bilal bin Rabbah
- Biografi
- Biografi Islam
- Biografi Ulama
- Cerita Anak Muslim
- Cerita Islami
- Coretan Islami
- Do'a
- Dongeng Islami
- Download Gratis
- Dunia Islam
- Fiqih
- habil dan qabil
- Humor Islami
- Ibadah Haji
- Ibnu Abbas
- Ijab Qabul
- Imam Bukhari
- Imam Mahdi
- Imam Syafi'i
- J
- k
- Kajian Islam
- Keajaiban Islam
- Keajaiban Sedekah
- keutamaan Al-Quran
- Keutamaan amalan sunnah
- Kiamat
- Kisah Facebook
- Kisah Hikmah
- Kisah Imam Ahmad
- Kisah Imam zahid
- kisah inspirasi
- Kisah Islami
- Kisah Muallaf
- kisah mujahid
- Kisah Nabi Adam
- Kisah nabi dan Rasul
- Kisah Nabi Daud AS
- Kisah Nabi Ilyasa
- Kisah Nabi Musa
- kisah nabi shaleh
- Kisah Nabi Yahya
- Kisah Nyata
- Kisah Rumah Tangga
- Kisah Sahabat
- Kisah Sahabat Nabi SAW
- Kisah Salafus Shalih
- kisah siti masyitoh
- Kisah Sufi
- Kisah Tabi'in
- Kisah Teladan
- Kisah Wanita Sholehah
- Kisah Zahid
- KisaTeladan
- Muslimah
- Nabi Khidr
- nabi muhammad
- Nabi Musa
- Ramadhan
- Sejarah
- Software Islami
- Surah al-Ikhlas
- Tarawih
- Umar Bin Khattab
- Ustadz Jefri Al Bukhari
- Ustadz uje
Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya
Arsip Blog
-
▼
2015
(13)
-
▼
Desember
(8)
- Nabi Sulaiman Leluhur Bangsa Melayu dalam Genealog...
- Teman Nabi Musa di Surga
- Sa'id bin Zaid al-Adawy RA
- Tidak Bersekutu Dengan Penguasa Zalim
- Kisah Si Badui Yang Menghisab Allah Ta'ala
- Keberkahan Dari Penguasa yang Adil
- Kisah Seorang Yahudi yang Merindukan Rasulullah Saw
- Kisah Nabi Ilyasa' alaihi salam
-
▼
Desember
(8)
0 komentar
Posting Komentar